Soaldan Jawaban Penilaian Tengah Semester 1 Mapel PJOK Kelas 4 SD/MI. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) merupakan salah satu mata pelajaran (mapel) wajib pada Kurikulum 2013 (K-13) kelas 4 SD/MI. PJOK K-13 tidak hanya muatan kompetensi ketrampilan (KI-4), namun juga kompetensi pengetahuan (KI-3).
41 Mempraktikkan prosedur variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana dan atau tradisional. Indikator: 3.3.1 Menjelaskan prosedur variasi pola gerak dasar jalan, lari, lompat melalui permainan bentengbentengan dan gobak sodor.
Setiapgaris dijaga oleh pihak penjaga, pihak yang masuk harus melewati garis dan jika kena sentuh oleh penjaga maka harus diganti. Kata Sodor artinya menyodorkan ke depan atau mengulurkan tangan. Petugas yang berjaga menyodorkan badan dan tangannya bertugas untuk menyentuh pihak yang mencoba melewati garis. Cara bermain
19 Gerak memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lain, langkah-langkah kaki yang kitagerakan selalu berhubungan atau kontak dengan tanah disebut.20. Gerakan yang dilakukan dengan cara berlari bolak-balik dengan cepat sebanyak 2-3 kalidi antara beberapa titik (misalnya 4-5 titik) disebut lari.21. Untuk memenangkan permainan gobak sodor. Seluruh anggota harus lolos melewatibaris ke
Wkzd. Mengenal Permainan Gobak Sodor – Grameds, apakah kamu masih ingat mengenai permainan Gobak Sodor ini atau mungkin kamu tahu bagaimana permainannya tetapi tidak tahu namanya? Pasti Grameds tahu bahwa negara kita ini, Indonesia, memiliki keragaman suku bangsanya, sehingga budaya-budaya yang diwariskan kepada generasi saat ini pun juga turut beragam. Salah satu dari budaya-budaya yang diwariskan kepada generasi muda saat ini adalah permainan tradisional. Keberadaan permainan tradisional pada zaman dahulu menjadi hiburan bagi masyarakat yang saat itu tentu saja belum menyentuh teknologi canggih seperti saat ini. Hampir seluruh wilayah di Indonesia, pasti terdapat permainan tradisional yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Biasanya, sebuah permainan tradisional akan memanfaatkan sumber daya alam yang berada di sekitar daerah tersebut. Salah satu dari banyaknya permainan tradisional di Indonesia, terdapat permainan yang bernama Gobak Sodor. Permainan tradisional ini berasal dari Jawa Tengah. Permainan ini cukup disegani oleh banyak orang, baik dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Nah, apabila Grameds masih belum memahami apa dan bagaimana sih permainan tradisional Gobak Sodor ini dimainkan, yuk simak penjelasan berikut! Arti Kata Gobak SodorCara Bermain Gobak SodorManfaat Permainan Tradisional Gobak SodorManfaat dalam Perkembangan SosialManfaat dalam Perkembangan MotorikManfaat dalam Perkembangan KepribadianManfaat dalam Perkembangan KognitifManfaat dalam Perkembangan EmosiPeran Permainan Tradisional untuk AnakKategori SosiologiMateri Sosiologi Arti Kata Gobak Sodor Apa sih arti kata Gobak Sodor? Mengapa permainan tradisional ini dinamakan demikian? Nah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, “gobak” memiliki arti yakni permainan tradisional yang menggunakan lapangan berbentuk segi empat yang berpetak-petak, dimana setiap garisnya dijaga oleh penjaga, pihak yang hendak masuk harus melewati garis dan jika mereka terkena sentuhan oleh penjaga, mereka harus berganti menjadi penjaga.’ Sementara kata “sodor” memiliki arti menyodorkan’. Dalam hal ini, yang harus disodorkan adalah tubuh dan tangan kita supaya dapat menyentuh pihak lawan yang hendak mencoba melewati garis. Permainan tradisional ini ternyata sudah cukup dikenali masyarakat banyak, lho… Bahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, permainan ini sudah terdaftar sebagai kata benda yang memiliki arti Permainan anak-anak yang terdiri atas dua kelompok, satu kelompok sebagai penjaga benteng dan kelompok yang lain berusaha menembus benteng lawan.’ Sebenarnya, permainan tradisional Gobak Sodor ini sering juga disebut dengan Galah Asin, Galasin, dan Gobag. Cara Bermain Gobak Sodor Bagaimana sih cara memainkan Gobak Sodor? Buat garis-garis penjagaan dengan kapur. Buat garis-garis seperti pada lapangan bulu tangkis, hanya bedanya dalam Gobak Sodor ini tidak ada garis yang rangkap. Bagi pemain menjadi dua tim, setiap tim terdiri dari 3-5 anggota opsional, sesuaikan dengan jumlah anggota keseluruhan. Satu tim akan menjadi tim “penjaga benteng” dan tim lain akan menjadi pihak yang berusaha memasuki benteng tersebut. Untuk tim yang menjadi “penjaga benteng” harus menjaga lapangan menurut garis horizontal dan garis vertikal. “Penjaga benteng” garis horizontal harus berusaha menghalangi tim lawan yang tengah bergerak memasuki garis batas. Sementara, bagi “penjaga benteng” garis vertikal bertugas menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Lalu, tim lawan harus bergerak lewati garis dan penjagaan-penjagaan tersebut dari awal hingga akhir. Sama halnya dengan permainan-permainan lain, permainan tradisional Gobak Sodor ini juga memiliki aturan tersendiri, yakni Pemain dibagi menjadi 2 tim, yang masing-masing tim terdiri dari 3-5 orang opsional, menyesuaikan jumlah peserta yang mengikuti permainan. Apabila dalam 1 tim terdiri dari 5 orang, maka lapangan yang akan digunakan harus dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang dengan ukuran kira-kira 5m x 3m menyesuaikan ukuran lapangan yang akan digunakan. Bagi tim “penjaga benteng”, bertugas menjaga supaya tim “lawan” tidak dapat melewati atau menuju garis akhir finish. Bagi tim “lawan”, harus bergerak menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh oleh tim “penjaga” dan dapat memasuki garis finish dengan syarat tidak ada anggota tim “lawan” yang masih berada di wilayah start. Tim “lawan” akan dikatakan menang jika salah satu anggotanya berhasil kembali ke garis start dengan selamat atau tidak terkena sentuhan oleh tim “penjaga”. Tim “lawan” akan dikatakan kalah apabila salah satu anggotanya terkena sentuhan oleh tim “penjaga” atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi tim. Manfaat Permainan Tradisional Gobak Sodor Tanpa disadari, permainan tradisional Gobak Sodor ini memiliki banyak manfaat lho… Manfaat tersebut berpengaruh terhadap perkembangan anak, baik itu perkembangan sosial, motorik, kepribadian, dan lain-lain. Apa saja ya manfaat-manfaat yang didapatkan dari sebuah permainan tradisional ini? Yuk simak ulasan berikut! Manfaat dalam Perkembangan Sosial Secara tidak langsung, permainan tradisional Gobak Sodor ini melatih anak supaya dirinya mampu untuk bersosialisasi dengan baik. Selain itu, juga dapat meningkatkan komunikasi dan melatih kerjasama antar anggota tim. Hal tersebut karena dalam suatu tim, apabila ingin menang, mereka harus membutuhkan kerjasama dengan mendiskusikan bersama anggota tim terlebih dahulu mengenai strategi apa yang hendak digunakan supaya dapat melewati “penjagaan” hingga garis finish. Manfaat dalam Perkembangan Motorik Permainan tradisional Gobak Sodor ini tentu saja memiliki manfaat dalam perkembangan motorik karena jelas bersangkutan dengan gerak tubuh manusia. Manfaat dari permainan tradisional Gobak Sodor dalam hal perkembangan motorik ini adalah berkaitan dengan ketahanan fisik serta melatih koordinasi antara otot kaki dan tangan. Dalam hal tersebut, semua pemain tentu saja harus menggerakkan anggota tubunya supaya dapat lolos dari “penjaga benteng” untuk menuju garis finish. Sama halnya dengan tim “penjaga”, mereka juga harus bergerak secara tangkas untuk reflek menyentuh pemain “lawan”. Manfaat dalam Perkembangan Kepribadian Sementara itu, permainan tradisional Gobak Sodor ini tentu saja memiliki manfaat yang berpengaruh pada perkembangan kepribadian anak, yaitu meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri anak, menumbuhkan rasa empati dalam diri anak, dan dapat menumbuhkan rasa sportivitas anak. Dalam hal ini, dapat terjadi apabila ada pemain yang tidak bisa menembus garis-garis penjagaan, maka anggota timnya harus menolong dengan berusaha mengecoh “penjaga benteng” supaya anggota timnya tersebut dapat lolos. Selain itu, permainan tradisional Gobak Sodor ini juga bisa mengajarkan anak untuk menjadi pribadi yang jujur lho… Hal tersebut tentu saja dapat terjadi ketika ada anak yang yang terkena sentuhan oleh tim “penjaga” dan langsung mengakui bahwa dirinya disentuh. Lalu, manfaat menumbuhkan sportivitas dapat dilihat ketika anak mau mengakui bahwa dirinya kalah. Manfaat dalam Perkembangan Kognitif Kemudian, manfaat yang didapatkan dalam permainan tradisional Gobak Sodor ini berkaitan dengan perkembangan kognitif anak. Tanpa disadari, permainan tradisional ini dapat melatih konsentrasi anak, meningkatkan kreativitas anak dalam menyusun strategi permainan, dan melatih kemampuan problem solving anak. Hal tersebut tentu saja dapat terjadi apabila dalam permainan, tim “penjaga” sulit dilewati, maka para anggota tim “lawan” pasti mau-tidak-mau akan memutar otak untuk memikirkan bagaimana cara untuk dapat melewati “penjaga” tersebut. Manfaat dalam Perkembangan Emosi Manfaat terakhir yang didapatkan dari permainan tradisional Gobak Sodor ini adalah berkaitan dengan perkembangan emosi anak. Secara tidak langsung, permainan tradisional ini dapat melatih kesabaran dan pengendalian diri anak, serta dapat mengontrol emosi dalam diri anak. Hal tersebut tentu saja dapat terjadi ketika tim “penjaga” tidak terpancing atau terpengaruh oleh pihak “lawan” yang sedang mencoba untuk mengecoh mereka supaya temannya dapat melewati garis. Peran Permainan Tradisional untuk Anak Keberadaan permainan tradisional biasanya berjalan beriringan dengan mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Penjasorkes di sekolah. Hal tersebut karena keduanya memiliki tujuan yang sama yakni menjaga kestabilan kesegaran jasmani anak dan menanamkan nilai-nilai kehidupan melalui gerakan-gerakannya. Menurut Nugroho 2016, dalam sebuah permainan tradisional pasti memuat nilai-nilai positif yang meliputi Demokrasi, yang berkaitan dengan cara memilih permainan tradisional harus mengikuti tata tertib atau aturan yang telah disepakati sebelumnya. Pendidikan, yang berkaitan dengan aspek kejasmanian dan kerohanian. Kepribadian, berkaitan dengan penggunaan permainan tradisional sebagai media untuk mengembangkan dan mengungkapkan jati diri anak. Keberanian, yang berkaitan dengan sikap anak untuk berani dalam mengambil keputusan serta memperhitungkan strategi-strategi tertentu untuk memenangkan permainan tersebut. Kesehatan, yang dapat dilihat dari kelincahan gerak tubuhnya. Persatuan, yang dapat dilihat dari adanya solidaritas dalam kelompok. Moral, yang berkaitan dengan pemahaman anak terhadap pesan-pesan moral. Dalam hal ini, tentu saja keberadaan permainan tradisional seharusnya lebih diperkenalkan kepada anak-anak supaya mereka tidak terus-menerus memainkan gadget. Bahkan menurut pendapat beberapa ahli, permainan tradisional berkaitan erat dengan bagaimana perkembangan anak pada usia dini. Melalui permainan tradisional, seorang anak dapat mengoptimalkan kemampuan fisik, motorik, mental, intelektual, kreativitas, dan sosial. Menurut Karl Groos, bermain memiliki fungsi guna memperkuat insting anak yang akan dibutuhkan dalam kelangsungan hidup di masa mendatang. Apalagi, masa anak-anak memang seharusnya diisi dengan bermain permainan yang positif . Permainan-permainan yang positif tersebut secara tidak langsung mengajarkan kepada mereka mengenai aspek motorik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, seni, moral, dan lain-lain. Namun, saat ini banyak anak yang justru lebih menyukai berada di depan gadget daripada keluar bermain bersama teman-temannya. Padahal, permainan-permainan tradisional yang menjadi peninggalan para nenek moyang tersebut memiliki nilai edukasi dan bermanfaat bagi stimulus perkembangan anak. Banyak orang tua yang jarang mengetahui adanya manfaat-manfaat dari permainan tradisional sehingga mereka tidak bisa menceritakan mengenai pengetahuan apa yang didapatkan dari keberadaan permainan tradisional tersebut. Maka dari itu, kita sebagai generasi muda harus melestarikan keberadaan permainan tradisional supaya tidak punah. Cara melestarikan permainan tersebut dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya dengan mengajarkannya kepada anak, sepupu, keponakan, adik, atau tetangga kita yang masih berusia kanak-kanak; dan melakukan kegiatan sosialisasi mengenai pelestarian permainan tradisional. Dalam kegiatan sosialisasi pelestarian permainan tradisional, biasanya dilakukan melalui sebuah poster yang disebar di media sosial. Kegiatan tersebut dilakukan dengan harapan supaya masyarakat memiliki pemahaman mengenai pentingnya melestarikan warisan budaya terutama permainan tradisional yang jelas memiliki banyak manfaat bagi generasi masa depan. Nah, Grameds sebagai sosok pemuda-pemudi di Indonesia, ayo bantu melestarikan keberadaan permainan tradisional ini supaya tidak termakan oleh zaman! Grameds bisa kok melakukannya dengan mengajarkan kepada adik, keponakan, hingga tetangga yang masih berusia kanak-kanak untuk memainkan permainan tradisional ini! Tentu saja Grameds boleh ikut memainkannya bersama mereka! ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Permainan Gobak Sodor Sumber FlickrKombinasi gerak dalam permainan gobak sodor terdiri dari jalan, lari, dan lompat. Gobak sodor merupakan permainan tradisional yang berasal dari Jawa gobak sodor diambil dari dua kata, yakni gobak dan sodor. Gobak adalah permainan tradisional yang menggunakan lapangan berbentuk segi empat berasal dari Jawa Tengah, permainan ini juga ada di wilayah lain, namun dengan nama yang berbeda. Di Kepulauan Natuna, permainan ini dikenal dengan nama Galah. Lalu, di Riau dikenal dengan nama Galah di wilayah Jawa Barat dikenal dengan permainan Galah Asin di Makassar yang dinamakan Asing. Lalu, di daerah Batak Toba disebut permainan gobak sodor membutuhkan kombinasi gerak jalan, lari, dan lompat. Berikut ini adalah cara memainkan permainan tradisional gobak Gerak dalam Permainan Gobak SodorPemain dibagi menjadi dua kelompok atau tim, kelompok yang bermain, dan kelompok yang yang menjaga dibagi menjadi dua, yaitu pemain yang menjaga garis vertikal dan pemain yang menjaga garis horizontal. Biasanya, ketua dari masing-masing kelompok bertugas menjadi yang mendapatkan giliran bermain memulai permainannya dari garis yang menjaga garis horizontal berusaha semaksimal mungkin untuk mengadang kelompok yang sedang bermain, kemudian tidak dapat melewati garis batas yang sudah ditentukan sampai di garis pemain yang menjaga garis vertikal, yang pada umumnya hanya satu orang, memiliki ruang gerak di semua garis batas vertikal di tengah lapangan. Dia harus mampu menjaga gerak lawan untuk tidak bisa menembus masuk ke ruang gerak yang sedang bermain berusaha agar tubuhnya tidak tersentuh oleh tim yang menjaga dan berusaha sampai di garis dapat dikatakan menang jika semua anggota tim kembali dengan selamat ke garis dikatakan kalah dan baru bisa terjadi penggantian posisi jika ada yang tersentuh oleh tim yang Lapangan Gobak SodorGaris lapangan yang berukuran 6 x 4 meter dibagi menjadi enam garis ditandai dengan kapur tulis atau cat Permainan Gobak SodorIlustrasi Bermain Sumber PexeksTak hanya menyenangkan, permainan gobak sodor juga membawa banyak manfaat bagi anak. Salah satunya adalah melatih pergerakan secara aktif. Hal itu mengingat anak dituntut untuk bergerak secara cepat saat menjadi penjaga dan yang cepat dan efisien membuat anak akan terhindar dari obesitas. Kecerdasan mereka pun akan terasah, karena anak dituntut untuk bermain dengan cerdas dan ini tak lupa juga mengajarkan anak berkomunikasi dalam sebuah kelompok. Ia harus bisa menganalisa cara berkomunikasi dengan tiap anggota agar bisa mencapai kemenangan bersama. Hal terpenting dalam permainan ini adalah anak akan berlatih untuk berusaha dan tidak mudah untuk berputus kombinasi gerak dalam permainan gobak sodor yang memiliki manfaat untuk anak-anak.
Ilustrasi permainan tradisional. Foto FlickrGalasin, gala santang, atau bisa disebut juga dengan galah asin adalah permainan tradisional asli Indonesia. Permainan ini sudah berkembang di Indonesia sejak yang juga akrab dikenal dengan sebutan gobak sodor ini dimainkan menggunakan lapangan berbentuk segi empat berpetak-petak. Karena itu, biasanya galasin dimainkan di lapangan tenis atau lapangan ini sering dimainkan anak-anak untuk mengisi waktu istirahat di sekolah atau sekadar untuk mencari keseruan dimainkan secara berkelompok. Satu kelompok bermain dan kelompok yang lain berjaga. Setiap kelompoknya minimal terdiri atas 4 sampai 5 pemain. Ada pula yang berjumlah lebih, sesuai dengan situasi dan buku Permainan Tradisional Anak, lapangan yang digunakan untuk bermain galasin dibagi menjadi enam bagian. Setiap bagian biasanya dibatasi dengan kapur galasin sangat sederhana karena tidak memerlukan peralatan. Hal yang menjadi modal utama dalam bermain adalah ketangkasan, kegesitan, dan kecepatan berlari cara bermain galasin? Apa saja gerakan-gerakan dalam permainan galasin? Penjelasannya dapat disimak dalam ulasan berikut Bermain Permainan GalasinIlustrasi permainan galasin. Foto dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang bermain dan kelompok yang yang menjadi penjaga dibagi menjadi dua, yakni pemain yang menjaga garis vertikal dan pemain yang menjaga garis yang mendapat giliran main memulai permainan dari garis yang menjaga garis horizontal harus berusaha menghadang kelompok yang sedang bermain agar tidak dapat melewati garis batas yang sudah ditentukan sampai garis yang menjaga garis vertikal memiliki ruang gerak di semua garis batas vertikal di tengah lapangan dan harus mampu menjaga gerak lawan agar tidak bisa masuk ke ruang gerak yang sedang bermain berusaha sampai di garis finis tanpa tersentuh oleh tim semua anggota tim kembali dengan selamat ke garis start, tim tersebut baru dapat dikatakan Dasar Permainan GalasinIlustrasi permainan galasin. Foto FlickrSeperti yang telah disebutkan, permainan galasin membutuhkan kecepatan lari yang sangat kencang untuk memperoleh kemenangan. Selain itu, para pemain harus gesit dan mampu mengatur strategi agar tidak tertangkap oleh kelompok jurnal Pengembangan Model Pembelajaran PJOK Berbasis Permainan Tradisional untuk Mengembangkan Karakter Jujur Disiplin dan Tanggung Jawab pada Siswa Sekolah Dasar oleh Septian Fajri Masyhuri, dalam permainan galasin ada beberapa gerak lokomotor dan non lokomor yang dilakukan oleh para lokomotor adalah gerakan berpindah tempat, sedangkan gerak non lokomotor adalah gerakan yang tidak disertai perpindahan atau tetap di posisi semula. Berikut gerakan dasar permainan berlari, atau melompat untuk melewati garis-garis yang dijaga oleh badan ketika di dalam kotak agar tidak tersentuh oleh maju mundur untuk mengalihkan perhatian di garis jaga horizontal berlari atau berjalan ke kanan dan kiri, berusaha menjangkau dengan tangan untuk menyentuh di garis vertikal berjalan atau berlari ke depan dan belakang untuk menyentuh di garis vertikal maupun horizontal harus tetap berada pada garis jaga. Untuk itu, dibutuhkan keseimbangan agar mereka tidak keluar dari garis ketika ingin menjangkau pemain.